Semula aku mengira apa yang dikatakan temanku itu bohong. Dia bilang, ratusan guru tengah berteriak histeris di alun-alun. Mereka tengah memberi dukungan kepada empat teman guru yang sedang menghadapi kesulitan. Tanpa banyak bertanya, aku langsung mengambil motor dan kemudian memacunya ke alun-alun.

Ya ampun! Ternyata yang dikatakan temanku itu benar. Empat rekan guru laki-laki yang dua di antaranya aku kenal namanya itu tengah dikerumuni ratusan orang yang kebanyakan guru. Mereka berteriak-teriak sembari memberi dukungan dan semangat kepada empat teman guru yang sedang berjuang keras untuk mengatasi kesulitan yang tengah mereka hadapi. 

Ya, mereka berempat tengah berusaha dengan sangat keras untuk bisa memanjat pohon pinang yang licin karena dilumuri oli itu. Luar biasa! Meski mereka guru, mereka tak segan-segan untuk melakukan hal semacam itu guna turut memeriahkan peringatan hari jadi kota kami. 

Ternyata tak percuma! Usaha keras mereka berempat yang didukung oleh ratusan temannya akhirnya membuahkan hasil. Mereka mampu mencapai bagian atas pohon pinang itu dan mengambil semua hadiah yang disediakan panitia. Di antaranya ada dua buah hp, sandal, payung, jam dinding, empat kaus singlet, dan beberapa makanan ringan.

Hadiahnya tidak seberapa memang. Namun mereka berempat tampak sangat puas karena telah mampu mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. Kami yang menonton pun ikut senang karenanya. [*]