Edi Prasetyo

Tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak masih kuliah di IKIP Yogyakarta gemar menulis. Pernah menjadi guru di SMAN 1 Sokaraja, Banyumas 18 tahun, KS SMAN 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mana Ada Guru Merdeka?

Mana Ada Guru Merdeka?

"Siapa bilang guru merdeka? Tidak ada itu! Sejak dulu sampai kapan pun, rasanya tak ada guru yang benar-benar merdeka. Coba saja Anda rasakan dan amati! Tidak ada, bukan?" ucap seorang pria bertubuh kekar berapi-api di hadapan puluhan orang yang mengerumuninya malam itu. Aku yang ikut dalam kerumunan itu pun hanya diam sambil menunggu kata-kata yang akan dia ucapkan berikutnya.

"Guru itu aparat pelaksana pendidikan. Tugas dan fungsinya sudah ditentukan. Dirinya harus begini dan begitu. Juga tidak boleh begini dan tidak boleh begitu. Jadi, mana mungkin guru merdeka?" lanjut pria itu sembari memandangi orang-orang di sekelilingnya.

"Tapi, bukankah dalam menjalankan tugasnya guru boleh berkreasi dan melakukan inovasi sepanjang tidak melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan? Bukankah itu artinya guru memiliki kemerdekaan?" sanggah seseorang yang berdiri tepat di hadapan pria itu. Pria bertubuh kekar itu pun kemudian terkekeh.

"Ini dia salah satu bukti nyatanya. Selama masih menggunakan kata-kata "sepanjang", "asalkan", dan sejenisnya, itu namanya suatu pembatasan. Kalau masih ada pembatasan, itu artinya belum ada kemerdekaan. Lalu untuk apa kita bicara guru merdeka?" ucap pria itu sembari mengacung-acungkan telunjuk tangan kanannya ke atas. Aku dan orang-orang yang mengerumuninya hanya diam sambil terus melihat ke arah pria itu.

"Guru merdeka hanya akan terjadi kalau guru mendirikan lembaga pendidikan sendiri. Juga merekrut siswa sesuai syarat dan cara yang ditentukan sendiri. Tujuan pendidikan, dia pula yang menentukan. Dia juga memiliki kebebasan untuk mengajarkan hal-hal yang baik dan benar kepada siswa dengan cara-cara yang menurutnya benar dan baik, termasuk menilainya. Pokoknya, guru itu tidak disuruh-suruh oleh siapa pun dengan cara apa pun. Itu baru namanya guru merdeka!" kata pria itu lebih lanjut.

"Tapi, mana mungkin hal semacam itu akan terjadi, Bung? Kita ini hidup dalam sebuah negara yang semuanya ada aturannya, termasuk dalam menyelenggarakan pendidikan. Siapa pun, tentu tak boleh menyelenggarakan pendidikan hanya berdasarkan keinginannya sendiri. Karenanya, tak sepantasnya Anda berbicara seperti itu!" sergah seseorang dengan suara lantang. Lagi-lagi pria bertubuh kekar itu terkekeh.

"Saya hargai pendapat Saudara. Namun dengan mengatakan tak sepantasnya saya berkata seperti ini, artinya Saudara tidak menghargai kemerdekaan saya dalam mengeluarkan pendapat. Lalu untuk apa Saudara membicarakan kemerdekaan, termasuk kemerdekaan guru?" ujar pria kekar itu dengan mata tak berkedip.

Kami, orang-orang yang nengerumuninya hanya diam dan saling pandang dengan teman sebelah. Sesaat kemudian, tanpa dikomando kami merangsek untuk menangkap pria itu. Namun dengan gesit pria itu berlari dan kemudian menghilang dalam kegelapan malam. [*]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap merdeka..pak. Merdeka berkarya. Ok

14 Jan
Balas

Ya Pak, betul sekali. Ok.

14 Jan

Waah...kalau pria tinggi besar itu bisa ditangkap di kegelapan malam, bisa kita gali lebih lanjut pendapatnya tentang guru merdeka, nggih Pak? Sejatinya yang dimaksud guru merdeka, merdeka yang bertanggung jawab ya...Pak. Jazakallah khoir untk tulisan yang mengingatkan apa sesungguhnya guru merdeka. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah..., Pak Edi.

13 Jan
Balas

Hehehe... Masih dicari, Bu. Semoga bisa ditangkap. Iya Bu, begitu seharusnya. Semoga Bu Raihana pun selalu sehat, bahagia, dan sukses. Amin.

13 Jan

Tulisan yang menyentil Pak, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

13 Jan
Balas

Tidak kok, Bu. Sukses pula untuk Bu Ropi.

13 Jan

Goresan pena yang mengena, sukses buat pak edi

13 Jan
Balas

Terima kasih atas apresiasi Bu Hasanah. Sukses juga untuk Ibu. Selamat berkarya.

13 Jan

Kemerdekaan yang total tentu ya tidak ada Pak Eko, tetapi dengan adanya informasi dari Pak Menteri tentang guru yang Merdeka, tentu guru akan lebih memiliki waktu yang lebih untuk membuat inovasi pembelajaran, waktunya tidak habis digunakan untuk menyiapkan administrasi

13 Jan
Balas

Ya, Pak. Semoga saja para guru akan benarbenar bisa merasakan kemerdekaan yang dimaksudkan beliau. Kita lihat saja nanti.

13 Jan

ya pak merdeka tergantung kepentingannya semoga sukses selalu

12 Apr
Balas



search

New Post