Edi Prasetyo

Tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak masih kuliah di IKIP Yogyakarta gemar menulis. Pernah menjadi guru di SMAN 1 Sokaraja, Banyumas 18 tahun, KS SMAN 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tulis yang Kamu Pahami dan Pahami yang Kamu Tulis

Suatu saat, seorang teman yang merupakan penulis yang cukup beken pernah berkata, “Tulislah yang kamu pahami dan pahami yang kamu tulis.” Sepintas, kata-kata teman saya itu hanya merupakan ungkapan biasa dan sederhana. Namun bagi saya, itu sungguh merupakan nasihat yang luar biasa dan sarat makna.

Sebagai orang yang tengah belajar menulis, saya merasa sangat beruntung mendapat nasihat sangat berharga seperti itu. Meski yang mengatakan hanya teman yang tak terpaut jauh usianya dengan saya, sama sekali tak membuat saya lantas menganggap sepele kata-katanya. Sambil terus merenung, saya pun kemudian berusaha untuk memahami makna yang terkandung dalam kata-katanya itu.

Meski belum tentu benar, setelah merenung saya kemudian berusaha untuk membuat kesimpulan. Jangan sekali-kali orang menuliskan sesuatu yang belum/tidak benar-benar dia pahami. Bukan saja hal itu tidak baik, melainkan hal itu juga bisa menyesatkan atau bahkan membahayakan orang lain yang membaca tulisannya. Karenanya, sebelum menulis, hendaknya orang telah memiliki data yang akurat, valid, dan terpercaya sekaligus telah menguasai materi terkait dengan hal yang akan ditulisnya.

Selanjutnya, orang hendaknya benar-benar memahami terhadap apa yang telah ditulisnya. Bukan saja menyangkut materi tulisan, melainkan juga menyangkut penyampaian maupun penyajian tulisan. Ini penting agar dirinya merasa yakin kalau hal yang ditulisnya sudah baik dan benar sekaligus bermanfaat bagi orang lain. Lebih dari itu, dirinya juga akan merasa yakin kalau pembaca akan mampu memahami isi tulisannya sekaligus mengambil manfaat darinya.

Menurut pengamatan saya, seperti itulah tulisan-tulisan yang dibuat oleh teman saya itu. Dia hanya mau menuliskan sesuatu yang memang benar-benar dipahaminya. Jika dia merasa tak paham terhadap sesuatu, sama sekali dirinya tak mau menulisnya meskipun orang lain banyak yang menulisnya. Selanjutnya, terhadap apa pun yang telah ditulisnya, dia akan berusaha semaksimal mungkin agar dirinya mampu menjawab maupun memberi penjelasan kepada siapa pun yang menanyakannya.

Sungguh, saya benar-benar merasa kagum pada teman saya itu. Rasanya, tak salah jika saya atau siapa pun ingin menjadi penulis seperti dirinya. [*]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Pak... Saya juga kagum sama Bapak

28 Mar
Balas

Hehehe... Terima kasih kembali, Bu Nia.

28 Mar

Terimakasih pak pencerahannya..sy dpt bljr menulis lbh baik lg

27 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Bu Mondang.

27 Mar

Saya jadi takut nulis pak, khawatir salah... Makanya nulis fiksi aja hehe...

27 Mar
Balas

Tidak perlu takut, Bu Asri. Bukankah ada banyak hal yg telah Ibu pahami? Itu bisa Ibu tulis. Menulis fiksi juga baik tentunya.

27 Mar

Terima kasih nasehatnya Pak Edi. Saya memang harus belajar lebih banyak lagi. Untuk bisa paham apa yg akan saya tulis, dan menulis apa yg saya paham. Sementara ini tulisan saya baru fiksi yg ringan2 saja, Pak Edi

27 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Bu Ratna. Menulis fiksi bagus juga kok. Ibu tekuni saja.

27 Mar

Alhamdulillah dapat pencerahan, terima kasih pak Edi Prasetyo

27 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Pak Aris. Teruslah bersemangat dalam menulis.

27 Mar

Kita tidak akan menulis kalau kita tidak paham apa yang kita tulis, nggih, begitu, Pak? Terima kasih pencerahannya. Mantap.

28 Mar
Balas

Ya Bu, begitulah sebaiknya. Terima kasih kembali, Bu Laili. Teruslah bersemangat untuk menulis.

28 Mar

Menginspirasi sekali. Tetap semangat menulis

29 Mar
Balas

Terima kasih, Pak Tony. Teruslah bersemangat untuk menulis. Semoga sukses.

29 Mar

Terimakasih pencerahapencerahannya pak Eko..

27 Mar
Balas

Pak Edi, maksudnya... Maaf typho..

27 Mar

Pak Edi, maksudnya... Maaf typho..

27 Mar

Pak Edi, maksudnya... Maaf typho..

27 Mar

Terima kasih kembali, Bu Yuria. Semoga bermanfaat.

27 Mar

Termasuklah senior saya ini, sama sama alumni IKIP (UNY).. Tulisan Bapak Kriuk kriuk Dan memberi inspirasi untuk saya.. Kapan Kapan Ktemulah pak kalau pas sya mudik ke Jogja..

27 Mar
Balas

Lho, Pak Didik alumni UNY to? O ya, semoga suatu saat kita bisa berjumpa.

27 Mar

Terimakasih infonya

27 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Bu Nopita.

27 Mar

Mungkin saya salah satu org yg tak mau menulis sesukanya, makanya saya lebih cendrung menululis fiksi. Karena itu yg baru saya bisa, walau masih tertatih dan belum gurih tulisan saya. Trims infonya nya pak Edi. Salam santun.

27 Mar
Balas

Menulis fiksi tentu bagus juga, Bu Elda. Ibu tekuni saja. Terima kasih kembali, Bu

27 Mar

Terima kasih Pak Edi. Informasinya sangat bermanfaat sekali. Sehat dan sukses selalu untuk Bapak.

27 Mar
Balas

Alhamdulillah... Terima kasih kembali, Pak Hargo. Sukses selalu ya Pak.

27 Mar

Alhamduillah,Senang dapat membaca tulisan2 bpk yg selalu saya tunggu,Karena saya byk dpt ilmunya.Makasih pak telah berbagiSehat selaluSalam

27 Mar
Balas

O ya? Alhamdulillah... Terima kasih sekali, Bu Rawalumaili. Terima kasih juga atas doanya, semoga Ibu pun selalu sehat.

27 Mar

Btul pak..menulis itu tk gampang,apalagi tulisan ilmiah dan jg cerpen kadang kita faham tapi dalam penyajian masih kacau susunannya..seperti saat sy menuliss...terimakasih pak telah berbagi ilmu semoga ada manfaatnya..

27 Mar
Balas

Apabila mau belajar secara sungguh-sungguh, insyaallah setiap orang akan mampu menulis dg baik, Bu. Terima kasih kembali, Bu Asma.

27 Mar

teimakasih pak, seharusnya memang penulis memahami yang ditulisnya

15 Apr
Balas

Ya, Bu Elvia. Begitulah seharusnya.

16 Apr

Terima kasih ilmunya pak.

28 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Bu Nelfia.

28 Mar

Makasih pak..pencerahan yang bagus sekali buat saya sebagai pemula dalam menulis..salam literasi

31 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Bu Era. Semoga bermanfaat.

07 Apr

Siap Pak, makasih ilmunya, saya harus belajar banyak dari Pak Edi, salam.

27 Mar
Balas

Terima kasih kembali, Pak Mul. Teruslah bersemangat dalam berkarya.

27 Mar

Terima kasih Pak, sebagai penulis pemula saya terkesan sekali dengan kalimat itu "Tulislah apa yang kamu pahami dan pahami apa yang kamu tulis" .Ini akan menjadi pegangan saya untuk menulis .

16 Apr
Balas

trimakasih pak salam literasi

24 Apr
Balas

Baik.

27 Mar
Balas

Terima kasih, Bu Silvi.

27 Mar

Mudah-mudahan ini menjadi koreksi saya untuk terus menulis dengan benar. Amin.

18 Jun
Balas



search

New Post